Tuesday, February 8, 2011

DOMBA mitra usaha (2)

(dari blog orang lain)

Lanjutan Catatan Kemitraan (3)

B.Pembuatan Kandang Calon Peternak Mitra

Setelah proses seleksi calon peternak mitra rampung dilakukan, langkah berikutnya adalah persiapan bangunan kandang oleh peserta yang dinyatakan lulus seleksi sebagai peternak mitra. Bangunan kandang dibuat dengan biaya peternak mitra sesuai kesepakatan perjanjian kemitraan, di sini Kita dapat menilai sampai sejauhmana keseriusan peternak mitra dalam berperan serta pada kemitraan. Pemilik ternak memberikan waktu kepada peternak mitra untuk mempersiapkan kandang domba setidaknya satu bulan sebelum pengadaan ternak.

Keterbatasan biaya bisa jadi menyebabkan kandang yang dibuat oleh peternak mitra berbahan baku kayu bekas misalnya ataupun bambu ala kadarnya, namun selama bangunan kandang memenuhi kriteria tempat tinggal ideal untuk ternak domba maka jangan jadikan keterbatasan peternak mitra sebagai permasalahan bagi pemilik ternak. Adapun kriteria bangunan kandang yang ideal sebagai tempat tinggal bagi ternak domba adalah:

Kandang peternak mitra dibuat dengan model panggung sehingga kotoran dan urine ternak domba tidak menumpuk di lantai kandang sebagai sumber bibit penyakit. Selain itu kotoran ternak pun dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik bagi pemilik ternak ataupun peternak mitra.

Kandang peternak mitra memiliki atap yang dapat melindungi bagian dalam kandang dari terik sinar matahari ataupun air hujan. Atap bisa berupa genteng, seng, ijuk ataupun rumbia. Kontruksi atap dibuat miring untuk menghindari air hujan masuk ke dalam kandang. Tiang-tiang kandang harus kokoh walaupun dibuat dari kayu bekas dan bambu sehingga kandang tidak mudah roboh.


Lokasi bangunan kandang tidak jauh dari tempat tinggal peternak mitra untuk menghindari pencurian ternak. Jarak yang ideal dari tempat tinggal ke bangunan kandang adalah 5 sampai 10 meter. Di beberapa wilayah pedesaan bahkan banyak ditemui kandang peternak berdampingan dengan tempat tinggalnya. Kandang tidak berada pada lokasi yang rawan banjir ataupun mudah tergenang air.



Kandang peternak mitra mencerminkan tempat tinggal yang layak bagi hewan ternak, memiliki tempat pakan untuk domba, terdapat pintu untuk keluar masuknya domba, terdapat anak tangga seandainya kandang panggung terlampau tinggi dari permukaan tanah. Kandang adalah tempat di mana domba melakukan aktivitas hariannya, beristirahat, makan dan minum, membuang kotoran, kawin dan beranak, menyusui anak dan sebagainya, olehkarenanya ukuran kandang peternak mitra harus memenuhi standar sebagai berikut:

Ukuran kandang penggemukkan domba jantan adalah 100 cm x 120 cm per ekor sedangkan ukuran kandang pembibitan domba betina adalah 150 cm x 150 cm per ekor.

Tinggi lantai kandang dari permukaan tanah adalah minimal 50 cm untuk menghindari penguapan urine domba yang berpengaruh pada kesehatan hewan ternak yang dipelihara. Sedangkan tinggi atap kandang dari permukaan tanah setidaknya 300 cm.

Bagian dasar tempat pakan dibuat dengan ketinggian 80 cm dari permukaan tanah, panjang bagian bawah tempat pakan adalah 30 cm dan bagian atas 50 cm.

Dalam perkembangannya nanti apabila peternak mitra yang Kita miliki telah semakin banyak pada suatu desa maka perlu dibuatkan kandang koloni perkawinan domba berukuran 400 cm x 500 cm yang dapat menampung 15 ekor Domba Garut betina.

C.Pembentukan Kelompok Ternak Kemitraan

Sembari menunggu peternak mitra menyiapkan bangunan kandang maka tahap selanjutnya yang dilakukan oleh pemilik ternak adalah membentuk kelompok ternak yang terdiri dari gabungan beberapa peternak mitra diikuti dengan penetapan ketua kelompok dan anggota. Pembentukan kelompok ini bertujuan untuk mempermudah komunikasi dan pelaporan administrasi di lapangan pada saat pemeliharaan domba telah berjalan. Ke depannya pemilik ternak tidak harus satu per satu mengontrol peternak mitra apabila jumlahnya semakin banyak namun cukup mendelegasikan tugas ini kepada ketua kelompok yang terpilih secara musyawarah antar anggota. Adapun kriteria peternak mitra yang dapat dipertimbangkan sebagai ketua kelompok adalah:

1. Peternak mitra yang paling berpengaruh dan disegani diantara peternak mitra lainnya. Ini akan membantu pemilik ternak bilamana saat pelaksanaan kemitraan nanti timbul konflik maupun permasalahan yang bisa ditangani dengan fungsi mediasi ketua kelompok tersebut.

2. Peternak mitra yang memiliki kemampuan baca dan tulis ataupun ijazah pendidikan terakhir paling tinggi diantara peternak mitra lainnya. Ini akan membantu pemilik ternak manakala ketua kelompok menjalankan fungsi administrasi terkait pengontrolan dan pencatatan laporan kemitraan lapangan.

3. Peternak mitra yang memiliki nilai paling tinggi diantara peternak mitra lainnya saat proses seleksi kemitraan dari segi pengetahuan teknis pemeliharaan domba. Ini akan membantu pemilik ternak saat akan melakukan pembekalan ilmu pengetahuan maupun teknologi tentang beternak domba.

Sebagaimana yang Kami lakukan di Villa Domba bilamana jumlah kelompok ternak semakin banyak maka ke depannya patut ditunjuk pula Pembina Kelompok yang dipilih dari Ketua Kelompok berprestasi. Bila Ketua Kelompok adalah membina beberapa anggota peternak mitra di suatu desa maka Pembina Kelompok yaitu membina beberapa kelompok peternak mitra pada suatu desa hingga tingkat kecamatan. Atas fungsi yang dijalankannya maka Pembina Kelompok akan mendapatkan Bagi Hasil dari penjualan anak domba nantinya. Dengan demikian maka komposisi Bagi Hasil disetiap penjualan anak domba adalah, Pemilik Ternak (40%), Pembina Kelompok (10%) dan Peternak Mitra (50%).

referensi

http://dombagarut.blogspot.com/2009/07/berita-temu-kelompok-mitra.html

No comments:

Post a Comment