Tuesday, February 8, 2011

DOMBA vs Sapi

(dari blog orang lain)

YA UNTUNG DOMBA ATUH ! ! !
Hatur nuhun pisan (terimakasih) kepada pak Suhadi, penggagas Villa Domba yang kembali mengisi Blog Domba Garut. Sebuah artikel menarik dengan judul:

Mana untung memelihara sapi atau domba ?

Rekan saya yang sama sama bukan jebolan peternakan dan pertanian, bertanya kepada saya ; mana untung memelihara sapi,atau domba ?. Saya jawab dengan tegas ........., untung memelihara domba dong ( maaf kepada para peternak sapi....., ini masalah keyakinan, yang khabarnya dilindungan Undang Undang).

Perhitungan saya sederhana ; bila kita punya modal katakan Rp 15 juta dan kita belikan sepasang induk sapi, maka dengan uang sama kita akan mendapat 10 ekor induk betina dan 2 ekor jantan domba. Setahun kemudian, kita akan mendapat 1 ekor anak sapi, atau sedikitnya kita akan memperoleh 20 ekor anak domba (masa hamil domba Cuma 5 bulan, sapi 11 bulan). Setelah dewasa, pendapatan kotor dari sapi Rp 7.5 juta,sedang domba Rp 30 juta.

Itulah gambaran peluang usaha, bisa ya bisa juga tidak benar....., paling tidak, itulah gambaran mimpi seorang peternak. Walaupun untuk mewujudkannya perlu usaha keras dan memerlukan perhitungan dan pertimbangan yang matang terutama dalam hal kebutuhan & biaya pakan, perawatan kesehatan ternak, serta upaya optimal mereproduksi indukan domba.

Pakan domba, adalah rumput dan hijauan kadang diberi makanan tambahan berupa konsentrat untuk memacu pertumbuhan dan berat ternak. Usahakan biaya pakan serendah mungkin, misalnya dengan memanfaatkan lahan/tegalan milik perhutani, rumputan dari pematang sawah, atau lahan sendiri. Tenaga tukang arit, bila tidak jauh sumber pakannya dapat menangani 50 ekor domba sehingga biaya pakan adalah biaya tukang arit. Pada kondisi tertentu (musim kemarau/lahan terbatas), sumber pakan dapat memanfaatkan limbah pasar, limbah industri makanan dll


Perawatan & kesehatan ternak, bila domba dipelihara oleh seorang tukang (bisa merangkap tukang arit) yang terampil dan berpengalaman, tidak perlu terlalu dirisaukan. Biaya untuk perawatan &kesehatan ternak, relatif rendah. Yang perlu dipelajari sebelumnya,apakah daerah peternakan (tanya dinas peternakan) tercatat sebagai daerah endemik penyakit ternak berbahaya?. Bila bukan daerah endemik,perawatan rutin dapat dilaksanakan sendiri dengan resiko kematian rendah.



Optimalisasi reproduksi, untuk usaha ternak adalah bagian penting dari sekian banyak keterampilan yang perlu disiapkan oleh calon peternak. Untuk 1- 2 ekor, masalah pengamatan individu indukan misalnya ; saat birahi, hamil dan akan beranak , akan lebih mudah dibanding kita memiliki banyak ternak. Bagaimana ternak agar terus berproduksi, minimum 3 kali dalam 2 tahun, bagaimana menangani kelahiran dan resiko kematian induk & anaknya, itu adalah bagian dari upaya optimalisasi produksi.

Kesimpulan :

Usaha ternak domba & kambing merupakan usaha serius tapi santai. Petani/peternak dapat mengusahakan ternaknya tanpa perlu meres meres, atau nyemprot nyemprot dengan air untuk bersih bersih kandang sehingga berternak domba bisa merupakan usaha sambilan (maaf peternak sapi, maklum kami belum punya sapi jadi belum punya pengalaman ).

Modal, tidak perlu besar. Hasilnya dapat dijual seperlunya,indukan dapat terus dimanfaatkan sebagai mesin reproduksi. Lebih lucu, dapat diajak becanda. Sapi selalu serius,

Jakarta,13 juni,2008

Penggagas Villa domba

INFORMASI BLOG:

Ucapan permohonan maaf di mana dikarenakan Tugas Lapangan maka Blog Domba Garut akan kembali aktif per hari Jumat, 20 Juni tahun 2008. Salam Peternak& Majulah Usaha Ternak Indonesia ! ! ! Villa Domba Training – Camp, Silahkan KLIK:
http://dombagarut.blogspot.com/2008/06/vd-training-camp.html
”TEMPAT TERBATAS”
Diposkan oleh Agus Ramada di 09.31

referensi
http://dombagarut.blogspot.com/2008/06/ya-untung-domba-atuh.html

No comments:

Post a Comment